LOVELY PAPUA

~My Lovely Hometown: Tembagapura (TPRA)~

Hm… my sweet home…

Aku sekarang tinggal di Tangerang. Aku tinggal di sini sejak tahun 2007. Hayooo… ada yang lahir tahun 2007??? Acungin tangan!!! *menampakan kebodohan sesungguhnya*

Jadi, sebelum aku tinggal di Tangerang… dimana aku tinggal??? Dimana aku lahir???

Aku lahir di Jakarta, dan selama 2 setengah tahun tinggal di ibu kota itu. Waktu aku lahir, papaku dapet kerja di Papua… alhasil, waktu umurku 2 setengah tahun, sluruh keluarga intiku ikut pindah ke Papua. Tepatnya ke Tembagapura, kabupaten Mimika, Papua. Kota ini kota kecil yang dibuka di tengah hutan–gunung, di ketinggian kurang lebih…. mm…. lupa. Pokonya, luasnya hanya sekitar 1280 km persegi.

Kota ini dibuat untuk mendukung PT. Freeport Indonesia (PT. Freeport aslinya berasal dari Amerika) mengelola dua gunung penghasil emas terbesar dan penghasil tembaga terbesar ketiga. Nah… coba pasangin deh… karena merupakan penghasil tembaga yang besar… maka dikasih nama TEMBAGApura. Hahaha… Ini ada beberapa foto lokasi kota tercinta ini 😀

Nah nah.. yang dilingkarin itu posisi rumahku dulu. Tapi setelah aku pergi meninggalkan Tembagapura, deretan rumahku itu dijadiin mes (aku gatau tulisannya) untuk para pekerja. Malah katanya udah banyak banget lokasi rumah yang dijadikan mes 😥

Gambar yang kedua itu belum menampilkan seluruh bagian Tembagapura. Hahaha… Hannya daerah Prambanan dan Borobudur, serta Street. Bingung?? Biarkan. Emang ribet. Hahahaha…

Aku sekolah di PG, TK, SD Yayasan Pendidikan Jayawijaya (YPJ) Tembagapura.  Sekolahnya kecil tapi LUAR BIASA 😀 Di sekolah ini ada 3 bangunan utama. Gedung A hanya ada 1 lantai, Gedung B dipakai untuk ISS Internasional School (ini sekolah para foreigner–bule yang tingga di Papua), dan Gedung C. Cara belajarnya itu moving class dan yang pasti rada mirip sama sistem Amerika 😉 Kalau udah kelas 4 atau lebih, ikut eksul English Club, kita bakal dapet pairing 1 bule dari ISS dan kita bakal punya 1 buku besar yang dijadikan diary bersama. Asik kan?? 😀 hahahaha

Ini gambar simpel sekolahku. Gambar pertama itu foto sebagian sekolah (karena bangunannya gak keliatan semua, playgroundnya juga ga keliatan). Gambar kedua itu gedung C.

Aku ambil gambarnya bukan dari album pribadi karna kalau dari album pribadi harus di scan. Males banget. Hahaha…

Sebenernya, selain Tembagapura ada lagi nama wilayah lain yang dibuka oleh PTFI (PT. Freeport Indonesia), yaitu Hidden Valey dan Rainbow Reach. Hidden Valley ini rumahnya lebih menyerupai mansion yang bergaya bukan Indonesia (?) hahaha… dan Rainbow Reach. Dikasih nama Rainbow Reach karena letaknya agak tinggu sehingga seakan2 mencapai pelangi. Rumah disini minimalis, tapi disinilah letak kolam berenang satu-satunya di daerah Tembagapura-Hidden Valley-Rainbow Reach, berbasis air hangat.  Rumah di sini rata-rata tinggi (sejenis rumah panggung versi modern)., dan ga seluas Tembagapura atau Hidden Valley. Sedangkan di Hidden Valley ini (sesuai namanya, begitu masuk ke daerah ini, jalan agak turunan dulu) khusus untuk tempat tinggal orang2 yang sudah berkeluarga/married. Biasanya orang yang tinggal di sini, punya jabatan yang cukup baik di PTF 😉 temenku banyak juga yang tinggal di daerah ini. Ini salah satu contoh bangunannya.

Orang yang tinggal di sini ga banyak. Mangaknya kalau ngundang artis, kita ga perlu bayar, karena PTFI yang bakal bayarin 😀 di sini juga bersih dan cinta lingkungan. Pokoknya alam banget deh. Aku inget, sempet ada keributan di lapangan golf karena sempet ada kangguru putih yang lepas dan jadi ganas gara2 pemain golf-nya ngeganggu. Hahaha… tapi di luar itu, semuanya AMAN… NYAMAN…

Balik lagi ke Tembagapura, di Tembagapura ada satu pusat perbelanjaan yang aku sendiri gatau namanya, tapi bisanya kita sebut Shopping, karena kita cuma bisa shopping di tempat itu. Ini gambarnya:

Di sini, ada halte bus juga. Kenapa halte bus? Karena transportasi umum satu2nya di Tembagapura hanya bus besar yang menyerupai truk. Kalau mau jalan kaki juga boleh, tapi jangan nyesel kalau bakal pegel2. Hahaha… ini contoh foto busnya. Yang warna biru, bus khusus jurusan Hidden Valley. Oh ya, sebelumnya, di wilayah ini, gaada mobil macem2. Semuanya bentuk gitu2 doang dan warnanya PUTIH. Karena jalan di sini naik-turun, berkelok-kelok, berbatu, tanpa pager pengaman jurang, gabisa sembarang mobil masuk.

Di Tembagapura, semuanya ada kok. Pusat perbelanjaan, perpustakaan,  fitness center, restoran, kolam renang, lapangan golf, arena bunuh diri pun ada (maksudnya jalan jurangnya). Di sini tuh super dingin. Ga ada manusia bodoh yang buang-buang duit buat beli AC, karena kita milih make heater; penghangat ruangan. Aku inget banget, nyaris tiap pagi aku bangun, langsung jalan keluar, jongkok, berjemur, langsung… supaya badan agak hangat. Kalau tidur harus pake kaus kaki. Pokoknya jauh lebih keren daripada Puncak. Hehehehe… dan di sini aman. Ga ada yang namanya copet, rampok, maling, dll. Ada sih tindak kriminal, tapi paling itu dari orang Papua asli (kita sebut mereka meno) yang emosi. Atau nggak ya kasus tembak-tembakan oleh orang iadab yang ingin merusak kota indah ini.

Yah… kalau mau cerita tentang kota tercinta ini, butuh waktu seribu satu malam (eaaaa) nih… hahaha…. pokoknya gitulah. Yang pasti, sekali kalian main ke sini, dijamni ga bakal pengen pulang. Aku aja sampe sekarang sedih abis gara-gara belum bisa balik ke sana 😥 Dan untuk penutup kota ini, aku kasih beberapa gambar dari sudut berbeda 😀

~My Lovely Hometown: Kuala Kencana (KK)~

Nah… selanjutnya… setelah tinggal di Tembagapura selama kurang lebih 6 setengah tahun, aku pindah ke Kuala Kencanawaktu aku kelas4 SD. Kota ini juga di buka oleh PTFI. Bedanya, kota ini ga deket pertambangan dan lokasinya lebih rendah sehingga ga dingin dan jalannya ga naik-turun.

Oh well, I’m out of time. Nanti aku akan segera update bagian Kuala Kencana ini, okeh??

Please wait for it!! And I’ll give you my lovely KUALA KENCANA!!!!!!!!!! 😀

-TBC-